Studi Kelayakan Ekowisata Pulau Tidung

Studi Kelayakan Ekowisata Pulau Tidung

Oleh Salwa Hanifah 7 Agustus 2025

Studi Kelayakan Bisnis Jasa Lingkungan Wisata Pulau Tidung

Penilaian Kelayakan Bisnis Jasa Lingkungan Wisata Pulau Tidung

Unsur Daya Tarik Wisata

  1. Pulau Tidung memiliki sumber daya alam yang menonjol yaitu berupa bentang alam yang indah berupa pantai dan hutan mangrove, terdapat flora seperti jenis-jenis mangrove dan fauna seperti ikan nemo, lobster, penyu yang hidup di Pulau Tidung, terdapat museum kerangka ikan paus, serta terdapat makam keramat Panglima Hitam yang sudah berusia raturan tahun.
  2. Wisata yang ditawarkan jarang ditemukan ditempat lain dan termasuk unik.
  3. Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan yaitu menikmati keindahan pantai, dapat melakukan swafoto, dapat melihat flora dan fauna, terdapat jalur tracking, terdapat camping ground untuk berkemah, dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan/penelitian Selain itu terdapat Jembatan Cinta yang menjadi daya tarik utama yaitu keyakinan pada saat meloncat dari atas jembatan ke laut dipercaya dapat segera menemukan jodohnya. Pulau Tidung terdapat kegiatan religius yang dapat dilakukan seperti ziarah makam Panglima Hitam. Namun, kegiatan potensial ini belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal dan cenderung sepi.
  4. Kebersihan lokasi tidak memiliki pengaruh dari aktivitas industri, jalan yang ramai, pemukiman penduduk, atau vandalisme. Kebersihan Pulau Tidung ini dipengaruhi dengan adanya sampah kiriman dari daratan yang datang melalui air laut yang kemudian menumpuk pada sebagian pesisir pulau sehingga sering kali dilakukan kegiatan kerja bakti untuk pembersihan sampah.

Potensi Pasar

  1. Segmentasi pasar Pulau Tidung adalah untuk umum, tidak hanya untuk pengunjung setempat seperti pemuda, anak/anak/orang tua. Pengunjung wisata Pulau Tidung beragam umurnya.
  2. Pengunjung wisata Pulau Tidung berasal dari berbagai daerah, baik wisatawan masyarakat lokal, wisatawan dalam kabupaten, wisatawan luar kabupaten, bahkan tidak jarang terdapat wisatawan asal mancanegara.

Aksesibilitas

  1. Kondisi & jarak jalan darat dari ibu kota propinsi buruk. Hal ini terjadi karena Pulau Tidung adalah satu pulau tersendiri pada laut yang tidak memiliki jalan darat menuju kabupaten ataupun propinsi. Seluruh akses keluar masuk dilakukan dengan menggunakan jalur laut. Jarak Pulau Tidung ke Jakarta sekitar 43,6 km dengan waktu tempuh 2-3 jam menggunakan kapal.
  2. Kondisi jalanan di Pulau Tidung, khususnya berupa konblok atau batu paving memiliki lebar tidak lebih dari 3 meter. Namun, pada jalan jembatan, hampir keseluruhan dengan bahan beton dan lebar mencapai 5 meter.

Sarana dan Prasarana Pendukung

  1. Sarana penunjang di Pulau Tidung yaitu terdapat akomodasi/penginapan yang cukup baik, terdapat banyak rumah makan dan minuman, terdapat beberapa toko yang menjual souvenir/cindera mata, sarana tirta, dan budaya.
  2. Prasarana di Pulau Tidung sudah terdapat jarigan listrik, jaringan air bersih/air minum, jaringan telfon seluler, jalan, dan beberapa areal parkir.

Kelembagaan

  1. Pulau Tidung memiliki beberapa lembaga yang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pariwisata seperti Kelompok Sadar Wisata. Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan Dinas Kelautan, Perairan, Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjaga kontinuitas daerah wisata.

Ketersediaan Air Bersih

  1. Jaringan air bersih di Pulau Tidung sudah tersedia.

Keamanan

  1. Keamanan wisatawan di Pulau Tidung terjaga dengan baik melalui berbagai upaya pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Kepulauan Seribu Selatan dengan instansi terkait. Beberapa kegiatan telah dilakukan seperti pengamanan di dermaga dan area wisata, patroli malam dan pengawasan situasi, himbauan keselamatan di kawasan pantai setiap musim liburan, melakukan kolaborasi degan berbagai instansi seperti TNI, Satpol PP, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perhubungan, serta mengedepankan pelayanan dengan sikap ramah dan sigap dalam membantu wisatawan.

Rekapitulasi Nilai Kelayakan Wisata Pulau Tidung

Terdapat 7 (tujuh) kriteria penilaian kelayakan wisata alam yaitu daya tarik wisata alam, potensi pasar, aksesibilitas, sarana dan prasarana pendukung, kelembagaan, ketersediaan air bersih, dan keamanan. Dari hasil analisis tersebut terdapat beberapa catatan yang masih menjadi perhatian, yaitu dari daya tarik wisata alam dan aksesibilitas. Daya tarik wisata memiliki nilai 71,43% dengan kategori rendah karena hal yang dimiliki dapat ditemukan di tempat lain, selain itu terdapat monumen bersejarah yang kurang maksimal pengelolaan dan pemanfaatannya sehingga terdapat potensi yang belum dikelola. Aksesibilitas seperti jalur darat yang belum ada dan sulit untuk dikembangakn membuat aksesibilitas tergolong rendah. Aksesibilitas lokasi wisata hanya bisa ditempuh menggunakan kapal saja. Rata-rata total indeks dan kelayakan wisata Pulau Tidung yaitu 76,19% dengan klasifikasi layak untuk dikembangkan.